Senin, 16 Mei 2016
Fakta Unik Tentang Burung Hantu
Anda kenal dengan burung hantu? ya burung yang selalu muncul malam hari.
Mungkin karena kemunculannya pada malam hari jadi biasa di panggil
burung hantu. Mengenai burung hantu, ternyata terdapat banyak
keunikan-keunikan yang ada di pada burung hantu. Berikut ini adalah Fakta Unik Tentang Burung Hantu :
1. Populasi terbesar
menurut fakta, burung ini hampir ada di
seluruh benua kecuali benua antartika. Jadi jika anda penggemar burung
hantu ini, anda bisa dengan mudah menemukannya.
2. Burung setia
Ternyata bukan hanya burung merpati saja
yang mampu setia, burung hantu pun bisa setia. Kenapa ya? karena burung
hantu hanya sekali kawin seumur hidup. Suatu komitmen yang cukup berat.
3. Ukuran betina lebih berat
Kita bisa membedakan mana jantan, mana
betina dari berat bobot tubuh mereka. Karena dari jenis mereka, betina
lebih berat daripada sang jantan.
4. Bisa memutarkan kepala
Burung hantu mempunyai keunikan
tersendiri di banding burung lain, mereka bisa memutarkan kepalanya tiga
perempat lingkaran tanpa menggerakan badan.
5. Bulu peredam suara
Selain bisa memutarkan kepala, bulu
burung hantu sangat canggih, bisa meredam suara atau bunyi, sehingga
wajar jika burung ini bisa lebih fokus dalam memangsa.
6. Pemangsa hama tikus
Jika anda seorang petani, maka anda
wajib memiliki hewan ini, karena sudah terbukti hewan ini pemangsa yang
sangat hebat apalagi yang di mangsanya adalah hama tikus yang selalu
mengganggu.
7. Lambang kebijaksanaan
Ketika melihat burung ini anda akan
merasakan wibawa yang besar dari burung ini. Ya memang benar burung ini
pernah dijadikan lambang sebuah kebijaksanaan oleh yunani kuno
Fakta Menarik Tentang Gecko atau Tokek
Saat ini masyarakat tak hanya memilih
anjing dan kucing sebagai hewan peliharaan. Ada pula masyarakat awam
yang memilih hewan-hewan unik sebagai teman bermainnya sehari-hari.
Salah satunya adalah gecko atau yang biasa disebut dengan nama tokek.
karena binatang tokek atau gecko ini sangat unik, sehingga banyak pecinta binatang mulai melirik pangsa pasar peluang beternak tokek ini, sebagian kecil orang memulai usaha budidaya beternak tokek.
Tokek termasuk binatang reftil dengan ukuran yang kecil, mempunyai istilah ilmiah Eublepharidae, merupakan kelas reptil yang termasuk kelompok cicak besar dalam family Gekkonidae yang merupakan jenis tokek termahal. Unik dan banyak di gemari oleh kalangan tertentu
Tokek adalah nama umum untuk menyebut
cecak besar. Ada banyak jenis tokek, namun istilah tokek secara sempit
biasa dipadankan bagi anggota marga Gekko, suku Gekkonidae. Sedangkan
tokek dalam bahasa awam umumnya merujuk kepada tokek rumah (Gekko
gecko), yang memiliki persebaran luas.
Marga Gekko menyebar di Asia Selatan dan
Asia Tenggara, ke utara hingga Korea dan Jepang, ke timur –melintasi
Kepulauan Nusantara dan Filipina– hingga ke Kepulauan Solomon dan Santa
Cruz di Pasifik.
Hewan melata yang satu ini memang unik. Gecko mempunyai variasi warna
yang cantik. Tak heran banyak orang yang tertarik dengan hewan yang satu
ini. Selain menarik, tokek juga memiliki beberapa fakta yang mungkin
tak banyak diketahui orang. Berikut ini adalah beberapa fakta
Tentang Tokek
1. Mayoritas tokek adalah hewan nokturnal. Hewan ini lebih aktif pada malam hari. Meskipun begitu, ada pula tokek yang juga aktif di siang hari. Suara nyaring yang biasanya dikeluarkan tokek pun digunakan untuk melakukan beberapa hal. Di antaranya adalah mengusir pengganggu dari teritorinya ataupun menarik minat tokek betina.
2. Seperti halnya cicak, tokek juga memiliki kemampuan untuk memutus ekornya kala dirinya terancam. Ekor tersebut juga berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan berupa lemak. Selain itu, ekor tokek juga berguna sebagai penyeimbang kala menaiki pohon atau tempat-tempat yang tinggi.3. Kebanyakan tokek memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang sangat tinggi. Sebagai contoh adalah tokek Namib Desert yang memiliki kaki seperti jaring. Kaki tersebut pun membantunya untuk bisa berjalan dengan mudah di atas pasir. Contoh lainnya adalah Tokek Satanic leaf-tailed yang habitatnya ada di Madagaskar. Tokek ini memiliki bentuk yang mirip dengan daun kering. Hal ini pun membantunya agar terhindar dari para pemangsa.4. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, gecko adalah hewan dengan kemampuan adaptasi yang tinggi. Selain itu, hewan ini juga bisa ditemukan hampir di seluruh belahan dunia, kecuali Antartica. Hewan ini mampu bertahan di berbagai kondisi lingkungan, baik di padang pasir, hutan ataupun pegunungan.
Selain fakta di atas, masih banyak fakta-fakta menarik lainnya terkait
seekor tokek atau gecko. Bagaimana, apakah Anda tertarik untuk
memelihara seekor tokek? Sekian tentang Fakta Menarik Tentang Gecko atau Tokek, semoga bermanfaat.
Fakta Menarik tentang Sugar Glider
Mau tahu fakta unik dan menarik dari sugar glider? Ini dia:
– Sugar glider bisa ditemukan di Australia, Tasmania, Indonesia, dan New Guinea. Nama ilmiah mereka adalah Petaurus breviceps.
– Sugar glider adalah marsupial, sama seperti kanguru.
– Sugar glider mendapatkan nama mereka dari kecintaan mereka akan gula dan kemampuan bawaannya meluncur dari pohon ke pohon menggunakan area berselaput antara tubuh dan kaki belakang bersamaan dengan ekor mereka.
– Sugar glider dewasa hanya memilik berat sekitar 4 ons.
– Sugar glider dapat meluncur lebih dari 45 meter.
– Di alam liar, ketika glider meluncurkan diri dari pohon, ia melebarkan “sayapnya”.
– Membran peluncur dari sugar glider terletak pada pergelangan tangannya ke pergelangan kakinya dan akan dikembangkan untuk memperlambat, seperti parasut.
– Sugar glider dapat mengubah kelengkungan membran dengan menggerakkan kakinya untuk mengatur meluncur, dan juga menggunakan ekornya seperti kemudi.
– Sugar glider, seperti kanguru, memiliki kantong di mana bayi glider tinggal selama 60-70 hari. Sekitar berumur 4 bulan, anak sugar glider mampu bertahan sendiri di luar kantong.
– Di alam liar, sugar glider tinggal di pohon-pohon, dan jarang sekali menyentuh tanah.
– Sugar glider bersarang di lubang-lubang pepohonan tua dan menandai sarang mereka dengan urine.
– Di alam liar, sugar glider dapat hidup dalam kelompok hingga 15-30 ekor sugar glider.
– Sugar glider memiliki jari-jari yang saling berlawanan.
Demikian ulasan tentang fakta unik dan menarik dari sugar glider. Semoga bermanfaat.
Fakta Menarik tentang Katak
Berikut ini merupakan fakta menarik tentang katak:
- Katak tidak bisa hidup di laut atau air asin.
- Ada lebih dari 5.000 spesies katak di dunia.
- Katak terbesar di dunia adalah katak goliath dari Kamerun di Afrika Barat.
- Katak tidak perlu minum air karena mereka menyerap air melalui kulit mereka.
- Katak memanggil kawanannya dengan unik , dan beberapa panggilan katak dapat terdengar hingga lebih 1,5 km jauhnya.
- Katak biasanya makan daging (serangga dan cacing) dan menelan seluruh makanan mereka.
- Katak memiliki kaki belakang yang panjang dan kaki berselaput untuk melompat dan berenang.
- Beberapa katak bisa melompat lebih dari 20 kali panjang tubuh mereka sendiri.
- Orang yang mempelajari katak dan kodok disebut herpetologis. Herpetologi adalah studi amfibi dan reptil.
- Di Mesir katak adalah simbol kehidupan dan kesuburan, dan dalam mitologi Mesir Heget adalah dewi katak yang mewakili kesuburan.
- Katak pohon Asia membangun sarang di pohon di atas air sehingga ketika berudu menetas mereka jatuh langsung ke dalam air.
- Katak panah emas (golden dart frog) adalah katak yang paling beracun di dunia dan kulit katak ini bisa membunuh hingga 1.000 orang.
- Mata dan hidung katak berada di atas kepalanya sehingga dapat bernapas dan melihat ketika sebagian tubuhnya berada di bawah air.
- Katak sering digunakan dalam percobaan alamiah.
- Tulang katak membentuk cincin baru setiap tahun ketika katak tersebut berhibernasi, seperti yang pohon lakukan. Para ilmuwan dapat menghitung cincin ini untuk mengetahui usia katak.
- Dalam beberapa tahun terakhir, obat penghilang rasa sakit dengan 200 kali kekuatan morfin telah ditemukan di kulit katak.
- Banyak katak tropis berwarna paling terang, dengan cara ini memperingatkan predator bahwa mereka beracun.
Fakta Menarik tentang Armadilo Pink
Armadilo adalah salah satu jenis hewan yang pintar menggulung
badannya. Hewan ini merupakan hewan asli asal dari benua Amerika.
Sekilas tubuhnya mirip dengan tikus, namum memiliki perisai yang kuat
pada bagian punggungnya (kulit skeleton). Dari beberapa jenis Armadilo,
salah satu yang unik adalah jenis pinky armadillo. Tubuhnya kecil,
sedikit berbulu dan juga berwarna pink. Betapa lucunya hewan ini.
Berikut ini beberapa fakta menarik tentang armadilo pink.
Armadilo pink saat ini telah menjadi salah satu hewan yang terancam punah spesiesnya. Banyak pihak yang memburu Armadilo untuk dijadikan bahan obat herbal. Sehingga saat ini dilarang melakukan perburuan pada spesies Armadilo dimanapun, karena hewan ini termasuk dalam hewan yang dilindungi. Mari kita jaga hewan–hewan yang hampir punah yang mungkin ada di sekitar kita. Perlu juga menjaga ekosistem alam dari kegiatan-kegiatan yang merusak alam, agar semua makhluk hidup yang ada di dalamnya dapat hidup selaras.
- Mempunyai julukan unik
- Menyukai tempat yang hangat
- Pemakan segala
Armadilo pink saat ini telah menjadi salah satu hewan yang terancam punah spesiesnya. Banyak pihak yang memburu Armadilo untuk dijadikan bahan obat herbal. Sehingga saat ini dilarang melakukan perburuan pada spesies Armadilo dimanapun, karena hewan ini termasuk dalam hewan yang dilindungi. Mari kita jaga hewan–hewan yang hampir punah yang mungkin ada di sekitar kita. Perlu juga menjaga ekosistem alam dari kegiatan-kegiatan yang merusak alam, agar semua makhluk hidup yang ada di dalamnya dapat hidup selaras.
Kadal
Komodo, Dragon Kebanggaan Indonesia!
Komodo telah berkembang di dalam iklim
yang keras dari Kepulauan Sunda Kecil di Indonesia selama jutaan tahun,
ini merupakan hal yang luar biasa, keberadaan mereka tidak diketahui
manusia sampai sekitar 100 tahun yang lalu.
Panjang tubuh komodo mencapai 3 meter
dan memiliki berat lebih dari 136 kilogram, komodo merupakan kadal
terberat di muka Bumi. Mereka panjang, kepala datar dengan moncong
bulat, kulit bersisik, kaki membungkuk, besar, dan ekor berotot.
Sebagai predator yang dominan di
beberapa pulau yang mereka huni, mereka akan memakan hampir apa saja
yang ada di pulau, termasuk bangkai, rusa, babi, kadal kecil, bahkan
kerbau besar dan manusia. Ketika berburu mangsanya, komodo bergantung
pada kamuflase dan kesabaran, berbaring sambil menunggu mangsanya lewat.
Ketika mangsanya jatuh, dengan menggunakan kaki kuat, cakar tajam yang
bergerigi, gigi seperti hiu, komodo akan mengeluarkan isi perut
mangsanya.
Hewan yang melarikan diri dari rahang
komodo hanya akan merasa beruntung seketika. Karena air liur komodo
mengandung lebih dari 50 strain bakteri, dan dalam waktu 24 jam, hewan
tersebut biasanya meninggal karena keracunan darah. Komodo dengan tenang
mengikuti pelarian hewan tersebut karena Ia tahu kekuatan bakteri
liurnya, mereka menggunakan perasaan yang tajam pada penciuman mereka
untuk menemukan mangsanya. Komodo bisa memakan hingga 80 persen dari
berat tubuhnya dalam sekali makan.
Populasi komodo sekitar 3.000 sampai
5.000 di pulau Komodo, Gila Motang, Rinca, dan Flores. Namun, kelangkaan
dari bertelur betina, perburuan, perambahan, dan bencana alam telah
mendorong spesies ini dengan status terancam punah.
Ular Kawat
Ular kawat bertubuh amat kecil, nampak berkilau seperti sepotong kawat kecil kehitaman. Panjang tubuh hingga 20 cm, akan tetapi jarang yang lebih panjang dari 15 cm Kebanyakan malah sekitar 10 cm atau kurang.
Tubuhnya berwarna hitam, kehitaman, kecoklatan, atau abu-abu kebiruan. Umumnya lebih gelap di bagian dorsal (punggung) dan lebih muda di sisi ventral (perut). Ekornya amat pendek dan pada ujungnya terdapat runcingan serupa duri. Terkadang kedua ujungnya (kepala dan ekor) berwarna lebih muda atau keputihan.
Matanya tersembunyi dan hanya nampak sebagai bintik gelap samar-samar di balik sisik kepalanya. Oleh sebab itu, dalam bahasa Inggris dikenal sebagai blind snake (ular buta). Sisik-sisik yang menutupi bagian tengah tubuh tersusun dalam 20 deret, amat halus dan serupa saja bentuknya di bagian dorsal maupun ventral.
Kebiasaan dan ekologi
Ular ini sangat mirip cacing, baik ukuran tubuh maupun perilakunya. Sering ditemukan di bawah perabotan rumah, di balik pot-pot tanaman dan di halaman, di bawah batu dan kayu-kayu busuk, ular ini dengan segera menggelepar seperti cacing bila terusik. Namun bila diamati dengan seksama, terlihat ular ini memiliki sisik yang berkilau dan kulitnya tidak berlendir.
Ular kawat menggemari tempat-tempat yang sedemikian untuk mencari mangsanya yang berupa telur-telur semut, rayap dan berbagai serangga kecil lainnya, ulat, serta cacing tanah. Mulutnya begitu kecil, dan hanya cukup untuk menelan mangsanya yang juga amat kecil. Karena itu adanya sangka-sangkaan orang bahwa ular kawat termasuk semacam ular yang amat berbisa dan dapat mematikan manusia hanyalah mitos yang tidak berdasar. Ular ini bahkan tidak mampu menggigit orang.
Ular ini diduga berbiak secara partenogenesis, yakni telurnya berkembang menjadi individu ular tanpa dibuahi oleh ular jantan. Dugaan ini muncul karena semua spesimen ular ini yang berhasil dikumpulkan ternyata teridentifikasi dengan kelamin betina. Sejenis ular lain yang juga diketahui memiliki kemampuan partenogenesis adalah ular karung Papua (Acrochordus arafurae).
Kebiasaan ular ini yang hidup di bawah tanah (fossorial), ukurannya yang amat kecil, dan kemampuan partenogenesisnya, menjadikan ular kawat ini mudah tersebar luas; populasinya dapat terbentuk hanya dengan satu spesimen ular yang terbawa dalam tanah pada pot tanaman.
Tubuhnya berwarna hitam, kehitaman, kecoklatan, atau abu-abu kebiruan. Umumnya lebih gelap di bagian dorsal (punggung) dan lebih muda di sisi ventral (perut). Ekornya amat pendek dan pada ujungnya terdapat runcingan serupa duri. Terkadang kedua ujungnya (kepala dan ekor) berwarna lebih muda atau keputihan.
Matanya tersembunyi dan hanya nampak sebagai bintik gelap samar-samar di balik sisik kepalanya. Oleh sebab itu, dalam bahasa Inggris dikenal sebagai blind snake (ular buta). Sisik-sisik yang menutupi bagian tengah tubuh tersusun dalam 20 deret, amat halus dan serupa saja bentuknya di bagian dorsal maupun ventral.
Ular ini sangat mirip cacing, baik ukuran tubuh maupun perilakunya. Sering ditemukan di bawah perabotan rumah, di balik pot-pot tanaman dan di halaman, di bawah batu dan kayu-kayu busuk, ular ini dengan segera menggelepar seperti cacing bila terusik. Namun bila diamati dengan seksama, terlihat ular ini memiliki sisik yang berkilau dan kulitnya tidak berlendir.
Ular kawat menggemari tempat-tempat yang sedemikian untuk mencari mangsanya yang berupa telur-telur semut, rayap dan berbagai serangga kecil lainnya, ulat, serta cacing tanah. Mulutnya begitu kecil, dan hanya cukup untuk menelan mangsanya yang juga amat kecil. Karena itu adanya sangka-sangkaan orang bahwa ular kawat termasuk semacam ular yang amat berbisa dan dapat mematikan manusia hanyalah mitos yang tidak berdasar. Ular ini bahkan tidak mampu menggigit orang.
Ular ini diduga berbiak secara partenogenesis, yakni telurnya berkembang menjadi individu ular tanpa dibuahi oleh ular jantan. Dugaan ini muncul karena semua spesimen ular ini yang berhasil dikumpulkan ternyata teridentifikasi dengan kelamin betina. Sejenis ular lain yang juga diketahui memiliki kemampuan partenogenesis adalah ular karung Papua (Acrochordus arafurae).
Kebiasaan ular ini yang hidup di bawah tanah (fossorial), ukurannya yang amat kecil, dan kemampuan partenogenesisnya, menjadikan ular kawat ini mudah tersebar luas; populasinya dapat terbentuk hanya dengan satu spesimen ular yang terbawa dalam tanah pada pot tanaman.
Ular Sanca Kembang
Sanca kembang atau sanca batik adalah sejenis ular dari suku Pythonidae
yang berukuran besar dan memiliki ukuran tubuh terpanjang di antara
ular lain. Ukuran terbesarnya dikatakan dapat melebihi 8.5 meter dan
merupakan ular terpanjang di dunia.Lebih panjang dari anakonda (Eunectes), ular terbesar dan terpanjang di Amerika Selatan. Nama-nama lainnya adalah ular sanca; ular sawah; sawah-n-etem (Simeulue); ular petola (Ambon); dan dalam bahasa Inggris reticulated python atau kerap disingkat retics. Sedangkan nama ilmiahnya yang sebelumnya adalah Python reticulatus, kini diubah genusnya menjadi Malayopython reticulatus.
Identifikasi
Sanca kembang ini mudah dikenali karena umumnya bertubuh besar. Keluarga sanca (Pythonidae) relatif mudah dibedakan dari ular-ular lain dengan melihat sisik-sisik dorsalnya yang lebih dari 45 deret, dan sisik-sisik ventralnya yang lebih sempit dari lebar sisi bawah tubuhnya. Di Indonesia barat, ada tiga spesies bertubuh gendut pendek yakni kelompok ular peraca (Python curtus group: P. curtus, P. brongersmai dan P. breitensteini) di Sumatera, Kalimantan dan Semenanjung Malaya.
Dua spesies yang lain bertubuh relatif panjang, pejal berotot: P. molurus (sanca bodo) dan M. reticulatus. Kedua-duanya menyebar dari Asia hingga Sunda Besar, termasuk Jawa. P. molurus memiliki pola kembangan yang berbeda dari reticulatus, terutama dengan adanya pola V besar berwarna gelap di atas kepalanya. Sanca kembang memiliki pola lingkaran-lingkaran besar berbentuk jala (reticula, jala), tersusun dari warna-warna hitam, kecoklatan, kuning dan putih di sepanjang sisi dorsal tubuhnya. Satu garis hitam tipis berjalan di atas kepala dari moncong hingga tengkuk, menyerupai garis tengah yang membagi dua kanan kiri kepala secara simetris. Dan masing-masing satu garis hitam lain yang lebih tebal berada di tiap sisi kepala, melewati mata ke belakang.
Sisik-sisik dorsal (punggung) tersusun dalam 70-80 deret; sisik-sisik ventral (perut) sebanyak 297-332 buah, dari bawah leher hingga ke anus; sisik subkaudal (sisi bawah ekor) 75-102 pasang. Perisai rostral (sisik di ujung moncong) dan empat perisai supralabial (sisik-sisik di bibir atas) terdepan memiliki lekuk (celah) pendeteksi panas (heat sensor pits) (Tweedie 1983).
Biologi dan persebaran
Sanca kembang terhitung ular terpanjang di dunia. Ular terpanjang yang terkonfirmasi berukuran 6.95 m di Balikpapan, Kalimantan Timur sedangkan berat maksimal yang tercatat adalah 158 kg (347.6 lbs). Ular sanca termasuk ular yang berumur panjang, hingga lebih dari 25 tahun.
Ular-ular betina memiliki tubuh yang lebih besar. Jika yang jantan telah mulai kawin pada panjang tubuh sekitar 7-9 kaki, yang betina baru pada panjang sekitar 11 kaki. Dewasa kelamin tercapai pada umur antara 2-4 tahun.
Musim kawin berlangsung antara September hingga Maret di Asia. Berkurangnya panjang siang hari dan menurunnya suhu udara merupakan faktor pendorong yang merangsang musim kawin. Namun, musim ini dapat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Shine et al. 1999 mendapatkan bahwa sanca kembang di sekitar Palembang, Sumatera Selatan, bertelur antara September-Oktober; sementara di sekitar Medan, Sumatera Utara antara bulan April-Mei.
Jantan maupun betina akan berpuasa di musim kawin, sehingga ukuran tubuh menjadi hal yang penting di sini. Betina bahkan akan melanjutkan puasa hingga bertelur, dan sangat mungkin juga hingga telur menetas (McCurley 1999).
Sanca kembang bertelur antara 10 hingga sekitar 100 butir. Telur-telur ini ‘dierami’ pada suhu 88-90 °F (31-32 °C) selama 80-90 hari, bahkan bisa lebih dari 100 hari. Ular betina akan melingkari telur-telur ini sambil berkontraksi. Gerakan otot ini menimbulkan panas yang akan meningkatkan suhu telur beberapa derajat di atas suhu lingkungan. Betina akan menjaga telur-telur ini dari pemangsa hingga menetas. Namun hanya sampai itu saja; begitu menetas, bayi-bayi ular itu ditinggalkan dan nasibnya diserahkan ke alam.
Identifikasi
Sanca kembang ini mudah dikenali karena umumnya bertubuh besar. Keluarga sanca (Pythonidae) relatif mudah dibedakan dari ular-ular lain dengan melihat sisik-sisik dorsalnya yang lebih dari 45 deret, dan sisik-sisik ventralnya yang lebih sempit dari lebar sisi bawah tubuhnya. Di Indonesia barat, ada tiga spesies bertubuh gendut pendek yakni kelompok ular peraca (Python curtus group: P. curtus, P. brongersmai dan P. breitensteini) di Sumatera, Kalimantan dan Semenanjung Malaya.
Dua spesies yang lain bertubuh relatif panjang, pejal berotot: P. molurus (sanca bodo) dan M. reticulatus. Kedua-duanya menyebar dari Asia hingga Sunda Besar, termasuk Jawa. P. molurus memiliki pola kembangan yang berbeda dari reticulatus, terutama dengan adanya pola V besar berwarna gelap di atas kepalanya. Sanca kembang memiliki pola lingkaran-lingkaran besar berbentuk jala (reticula, jala), tersusun dari warna-warna hitam, kecoklatan, kuning dan putih di sepanjang sisi dorsal tubuhnya. Satu garis hitam tipis berjalan di atas kepala dari moncong hingga tengkuk, menyerupai garis tengah yang membagi dua kanan kiri kepala secara simetris. Dan masing-masing satu garis hitam lain yang lebih tebal berada di tiap sisi kepala, melewati mata ke belakang.
Sisik-sisik dorsal (punggung) tersusun dalam 70-80 deret; sisik-sisik ventral (perut) sebanyak 297-332 buah, dari bawah leher hingga ke anus; sisik subkaudal (sisi bawah ekor) 75-102 pasang. Perisai rostral (sisik di ujung moncong) dan empat perisai supralabial (sisik-sisik di bibir atas) terdepan memiliki lekuk (celah) pendeteksi panas (heat sensor pits) (Tweedie 1983).
Biologi dan persebaran
Sanca kembang terhitung ular terpanjang di dunia. Ular terpanjang yang terkonfirmasi berukuran 6.95 m di Balikpapan, Kalimantan Timur sedangkan berat maksimal yang tercatat adalah 158 kg (347.6 lbs). Ular sanca termasuk ular yang berumur panjang, hingga lebih dari 25 tahun.
Ular-ular betina memiliki tubuh yang lebih besar. Jika yang jantan telah mulai kawin pada panjang tubuh sekitar 7-9 kaki, yang betina baru pada panjang sekitar 11 kaki. Dewasa kelamin tercapai pada umur antara 2-4 tahun.
Musim kawin berlangsung antara September hingga Maret di Asia. Berkurangnya panjang siang hari dan menurunnya suhu udara merupakan faktor pendorong yang merangsang musim kawin. Namun, musim ini dapat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Shine et al. 1999 mendapatkan bahwa sanca kembang di sekitar Palembang, Sumatera Selatan, bertelur antara September-Oktober; sementara di sekitar Medan, Sumatera Utara antara bulan April-Mei.
Jantan maupun betina akan berpuasa di musim kawin, sehingga ukuran tubuh menjadi hal yang penting di sini. Betina bahkan akan melanjutkan puasa hingga bertelur, dan sangat mungkin juga hingga telur menetas (McCurley 1999).
Sanca kembang bertelur antara 10 hingga sekitar 100 butir. Telur-telur ini ‘dierami’ pada suhu 88-90 °F (31-32 °C) selama 80-90 hari, bahkan bisa lebih dari 100 hari. Ular betina akan melingkari telur-telur ini sambil berkontraksi. Gerakan otot ini menimbulkan panas yang akan meningkatkan suhu telur beberapa derajat di atas suhu lingkungan. Betina akan menjaga telur-telur ini dari pemangsa hingga menetas. Namun hanya sampai itu saja; begitu menetas, bayi-bayi ular itu ditinggalkan dan nasibnya diserahkan ke alam.
Kamis, 12 Mei 2016
Burung Kutilang
Cucak Kutilang atau Kutilang adalah sejenis burung pengicau
dari suku Pycnonotidae. Orang Sunda menyebutnya cangkurileung, orang Jawa
menamainya ketilang atau genthilang, mengikuti bunyi suaranya yang khas. Dalam
bahasa Inggris burung ini disebut Sooty-headed Bulbul, sementara nama ilmiahnya
adalah Pycnonotus aurigaster; mengacu pada bulu-bulu di sekitar pantatnya yang
berwarna jingga.
Pemerian
Sisi atas tubuh (punggung, ekor) berwarna coklat kelabu,
sisi bawah (tenggorokan, leher, dada dan perut) putih keabu-abuan. Bagian atas
kepala, mulai dari dahi, topi dan jambul, berwarna hitam. Tungging (di muka
ekor) nampak jelas berwarna putih, serta penutup pantat berwarna jingga.
BUrung Kutilang |
Kebiasaan dan Penyebaran
Cucak kutilang kerap mengunjungi tempat-tempat terbuka, tepi
jalan, kebun, pekarangan, semak belukar dan hutan sekunder, sampai dengan
ketinggian sekitar 1.600 m dpl. Sering pula ditemukan hidup meliar di taman dan
halaman-halaman rumah di perkotaan. Burung kutilang acapkali berkelompok, baik
ketika mencari makanan maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan
jenis merbah yang lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain.
Seperti umumnya merbah, makanan burung ini terutama adalah
buah-buahan yang lunak. Cucak kutilang sering menjengkelkan petani karena kerap
melubangi buah pepaya dan pisang yang telah masak di kebun. Namun sebaliknya
burung ini menguntungkan petani karena juga memangsa pelbagai jenis serangga,
ulat dan aneka hewan kecil lainnya yang menjadi hama tanaman.
Burung Kutilang memiliki kebiasaan untuk berjemur dan mandi
embun setiap pagi,hal ini berguna untuk menjaga bulunya yang terus di minyaki.
Minyak ini berasal dari bagian belakang dekat ujung ekornya yang berhubungan
dengan badan. Burung Kutilang juga memiliki kebiasaan menaikan jambulnya bila
senang maupun ingin buang air besar. Burung Kutilangpun memiliki masa
"Mabung" yaitu saat dimana bulu yang lama rontok dan berganti bulu
yang baru. Di saat Mabung burung Kutilang akan cenderung lebih diam baik secara
suara maupun gerakan.
Sarang cucak kutilang berbentuk cawan dari anyaman daun
rumput, tangkai daun atau ranting yang halus. Telur dua atau tiga butir,
berwarna kemerah-jambuan berbintik ungu dan abu-abu. Tercatat bersarang
sepanjang tahun kecuali Nopember, dengan puncaknya April sampai September.
Burung kutilang menyebar luas di Tiongkok selatan dan Asia
Tenggara (kecuali Malaysia), Jawa serta Bali. Diintroduksi ke Sumatra dan
Sulawesi, beberapa tahun yang silam burung ini juga mulai didapati di
Kalimantan.
Burung Walet
Burung walet (Collocalia vestita) merupakan burung dengan
sayap meruncing, berekor panjang, berwarna hitam dengan bagian bawah tubuhnya
coklat. Burung walet hidup di pantai serta daerah permukiman, menghuni gua atau
ruang besar, seperti bubungan kosong. Burung Walet tidak dapat bertengger
karena memiliki kaki yang sangat pendek sehingga sangat jarang berdiri diatas
tanah tetapi bisa menempel pada dinding tembok atau atap. Mampu terbang
ditempat gelap dengan bantuan Ekolokasi. Bersarang secara berkelompok dengan
sarang yang dibuat dari air liur. Sarang ini banyak diperdagangkan orang untuk
dibuat sup atau bahan obat-obatan.
Burung Walet |
Taksonomi
Ahli taksonomi telah lama mengklasifikasikan burung walet
dan burung layang-layang sebagai kerabat Burung kolibri, berdasarkan penemuan
Jungornitihidae (kerabat kolibri-walet) dan burung kolibri primitif seperti
Eurotrochilus. Taksonomi tradisional menempatkan keluarga burung kolibri
(Trochilidae) dalam ordo yang sama dengan burung walet dan burung layang-layang
(dan tidak ada burung lain); taksonomi Sibley-Ahlquist menempatkan kelompok
burung walet ini sebagai super ordo Trocholiformes.
Taksonomi burung walet secara umum rumit, dengan pembatasan
jenis dan spesies yang banyak diperdebatkan. Analisis tingkah laku dan suara
adalah rumit terhadap evolusi paralel secara umum, sementara analisis sifat
morfologi dan berbagai tes DNA menunjukkan keseragaman dan hasil yang sebagian
bertentangan.
Burung Kolibri
Kolibri adalah burung kecil dengan panjang 6,4 cm dan
berwarna cerah yang sebagian besar hidup di Amerika Utara dan Amerika Selatan.
Seekor kolibri mempunyai sekitar seribu bulu yang bergemerlapan sehingga dapat
memantulkan dan memencarkan sinar warna - warni yang dapat berubah ketika
burung bergerak seperti minyak pada air.
Ada lebih dari 300 spesies burung kolibri hidup di dalam
wilayah hutan Amazon, Amerika Selatan. Sedangkan kolibri jenis Sword Billed,
ensifera ensifera hidup di bagian barat hutan pegunungan Andes.
Burung Kolibri |
Penerbang ulung
Kolibri adalah penerbang yang ulung dengan gerakan sayap
yang sangat cepat, satu detik mencapai 12-80 kali kepakan. Seorang peneliti
dari Universitas California bernama Christopher Clark melakukan pengamatan
untuk mengukur kecepatan burung kolibri betina, Christopher mengambil gambar
menggunakan kamera super cepat sehingga bisa menangkap setiap gerakan dari
burung kolibri. Ia berhasil mendapatkan 500 gambar yang berbeda dalam satu
detik.
Makanan
Karena kolibri terbang sangat cepat, maka ia membutuhkan
tenaga yang cukup besar dan untuk mendapatkan energi yang besar, seekor kolibri
membutuhkan asupan makanan yang berkalori tinggi seperti nektar atau bagian
dari inti sari bunga yang dihisap dengan paruhnya yang kecil dan panjang.
Varietas kolibri berparuh panjang mendapatkan makanannya dengan cara menghisap
madu seperti biasa, namun untuk varietas lain, kolibri akan mengebor sebuah
lubang menembus pangkal bunga ke dalam madu lalu menyisipkan paruhnya dalam
lubang tersebut.
Cara kolibri yang seperti itu juga dapat membantu bunga
untuk penyerbukan silang, karena biasanya serbuk sari akan terbawa pada kepala
atau paruh kolibri dan kemudain berpindah dari satu bunga ke bunga yang lain.
Reproduksi
Suara burung kolibri jarang terdengar, hal ini karena suara
merupakan bunyi dengungan yang dibuat oleh sayapnya. Selama musim perkawinan,
kebanyakan jenis jantannya menyatakan perasaan dengan kicauan gembira seraya
terbang mondar - mandir di depan sang betina, beberapa jenisnya bahkan
mempunyai nyanyian merdu dengan kekuatan yang menakjubkan. Sedangkan betinanya
untuk menarik perhatian dari jantan, mereka akan terbang berkelompok dengan
kecepatan tinggi dan kemudian melakukan akrobat di udara, seperti pada pesawat
jet.
Burung kolibri hanya bertelur 2 buah dengan warna putih
bersih tanpa ada bercak sama sekali. Telur tersebut ditempatkan di dalam sarang
yang dibuat secara terampil dari bulu halus tanaman atau terikat pada tempatnya
jaring laba-laba. Sisi luar sarang biasanya berhiaskan lumut kerak dan sedikit
lumut daun.
Burung Merpati
Merpati balap adalah hasil pembiakan dari burung merpati
yang telah dibiakkan secara khusus agar mampu terbang lebih cepat, instink
untuk pulang yang lebih kuat untuk olah raga balap merpati. Merpati populer
yang dijinakkan, merpati balap, adalah salah satu hasil yang paling baru.
Merpati termasuk golongan burung pintar, ini terbukti dengan
kejinakan dan kemampuannya untuk mengenali kandang dan daerah sekitarnya
terutama merpati pos. Merpati Balap mempunyai kelebihan lain yang tidak kalah
hebatnya dengan merpati pos, yaitu mampu mengenali pasangan, pemilik, atau
pelatihnya dari jarak yang cukup jauh.
Burung Merpati |
Secara Umum merpati balap yang baik memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Bagian Kepala dan Leher:
Paruh yang Pendek,lurus, kuat, dan ujungnya sedikit
melengkung menandakan keket atau giringnya bagus. Mata jernih dengan biji mata bulat penuh (tidak terlihat
pecah) dan kecil menandakan kemampuannya cukup baik untuk melihat dengan jelas
dari kejauhan. Kepala yang proposional dan cukup besar menandakan isi
otaknya besar (cerdas). Lehernya yang cukup dan tidak terlalu panjang dan besar,
tetapi tetap proposional dapat menjaga posisi terbang terhadap udara agar tetap
streamline.
2. Bagian Badan, Kaki dan ekor:
3. Ciri-ciri lain:
Burung Kakatua
Kakatua (suku Cacatuidae) adalah jenis burung hias yang
memiliki bulu yang indah dengan lengkingan suara yang cukup nyaring. Spesies
ini termasuk salah satu burung dengan kecerdasan yang cukup bagus, sehingga
sering digunakan untuk acara-acara hiburan di kebun binatang atau tempat
hiburan lainnya.
Etimologi
Kata kakatua tertanggal berasal dari abad ke-17 dan
merupakan derivasi kata dari nama Indonesia untuk burung ini,
"Kakatuwah" (yang berarti "wakil" atau
"pegangan"; dari paruhnya yang kuat) atau dari panggilan kakatua
putih itu sendiri, melalui istilah Belanda kaketoe; kata cock mungkin
mempengaruhi kata kaketoe. Terdapat varian kata kakatua pada abad ke-17
termasuk cacato, cockatoon, crockadore, cokato, cocatore, dan cocatoo digunakan
pada abad ke-18. Asal kata ini juga digunakan untuk familia dan nama generik
Cacatuidae dan Cacatua masing-masing.
Burung Kakatua |
Jenis-jenis Kakatua
Jenis Kakatua-kecil Jambul-kuning (bahasa Inggris:
Yellow-crested Cockatoo) biasanya hidup berpasangan atau berkelompok dalam
jumlah kecil. Sangat mencolok ketika terbang, dengan kepakan sayap yang cepat
dan kuat diselingi gerakan melayang serta saling meneriaki. Bila sedang
bersuara dari tempat bertengger, jambul ditegakkan lalu diturunkan. Jenis ini
tertekan dengan ledakan populasi yang mengejutkan selama 10-15 tahun terakhir,
akibat penangkapan yang berlebihan untuk perdagangan burung dalam sangkar, dan
sekarang langka akibat kegiatan ini.
Spesies ini hidup pada ketinggian 0-1520 meter dari
permukaan laut, biasanya berkelompok. Kakatua pada umumnya berusia panjang,
hingga mencapai 60 tahun bahkan lebih.
Habitat
Kakatua menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi dan
tepi hutan; juga hutan monsun (Nusa Tenggara), hutan yang tinggi bersemak,
semak yang pohonnya jarang dan lahan budidaya yang pohonnya jarang. Dari
permukaan laut sampai ketinggian 900 m (Sulawesi), 1520 m (Lombok), 1000 m
(Sumbawa), 700 m (Flores), 950+ m (Sumba) dan 500+ m (Timor). sedangkan untuk
jenis Kakatua Maluku (bahasa Inggris: Salmon-crested Cockatoo) biasanya hidup
sendiri, berpasangan dan kelompok kecil; dahulu di pohon tidur berkelompok
hingga 16 ekor. Umumnya tidak mencolok, kecuali pada saat terbang ke dan dari
lokasi pohon tidur ketika petang dan menjelang fajar. Walaupun terlihat terbang
di atas kanopi tapi kebanyakan terbang di bawah batas kanopi. Mencari makan
dengan tenang di kanopi dan lapisan tengah kanopi dan memiliki sebaran lokal di
daerah Seram, Ambon, Haruku dan Saparua. Kakatua menghuni hutan primer dan
sekunder yang tinggi, hutan yang rusak dan hidup di atas permukaan laut sampai
ketinggian 1000 m.
Burung Pipit
Pipit adalah nama umum bagi sekelompok burung kecil pemakan
biji-bijian yang menyebar di wilayah tropis Dunia Lama dan Australasia.
Burung-burung ini sekarang dimasukkan ke dalam suku Estrildidae, meski ada juga
yang menganggap kelompok ini adalah anak-suku (Estrildinae), bagian dari suku
Passeridae yang lebih luas. Sebelumnya, kelompok burung ini ditempatkan dalam
suku manyar-manyaran, Ploceidae.
Burung Pipit |
Jenis-jenis pipit (termasuk bondol dan gelatik) senang
berkelompok, dan sering terlihat bergerak dan mencari makanan dalam gerombolan
yang cukup besar. Burung-burung ini memiliki perawakan dan kebiasaan yang
serupa, namun warna-warni bulunya cukup bervariasi. Ukuran terkecil dimiliki
oleh Nesocharis shelleyi yang panjang tubuhnya sekitar 8,3 cm (3,3 inci), meski
yang bobotnya paling ringan adalah Estrilda troglodytes (6 g). Sedangkan yang
paling besar adalah gelatik jawa (Padda oryzivora), yang panjang tubuhnya 17 cm
(6,7 inci) dan beratnya 25 g.
Kebanyakan burung pipit tidak tahan dengan iklim dingin dan
memerlukan habitat hangat seperti di wilayah tropika. Namun ada pula sebagian
kecil jenis yang beradaptasi dengan lingkungan dingin di Australia selatan.
Pipit bertelur 4-10 butir, putih, yang disimpan dalam sarangnya yang berupa
bola-bola rumput.