Selamat Datang Di Blog Saya !!!!

Kamis, 12 Mei 2016

Burung Cipoh

Burung Cipoh, Si Burung Ocehan Yang Sulit Dijinakkan
Jenis burung ocehan yang cukup mudah dijinakkan itu ada banyak dan salah satunya adalah burung murai batu. Tapi kalau jenis burung ocehan yang sulit untuk dijinakkan juga cukup banyak dan salah satunya ialah burung cipoh. Burung cipoh adalah burung asli Indonesia yang populasinya masih cukup mudah ditemukan di hampir semua jenis hutan di Indonesia. Dan di setiap daerah burung cipoh mempunyai nama yang berbeda-beda pula yaitu: burung cito, sirtu, kunyit kecil, sirpu, dan cipo. Ini menjadi tanda bahwa keberadaan burung ocehan yang satu ini di berbagai daerah cukup terkenal. Tapi masalahnya timbul kesulitan bagi para kicaumania dalam menjinakkannya karena salah satu karakter burung cipo adalah pendiam.

Nah, kesulitan dalam menjinakkan burung ini bukan didasarkan bahwa burung cipo itu agresif atau sulit beradaptasi dalam hal makanan dan tempat tinggal tapi hanya karakternya saja yang cukup pendiam dan pemalu. Nama ilmiah burung cipoh adalah Aegithina Tiphia yang sering hidup di semak belukar, pinggiran hutan, perkebunan, dan di perbukitan. Kebiasaan burung cipoh membangun sarangnya pada dahan-dahan pohon yang rendah atau tidak terlalu tinggi. Sehingga akibatnya banyak para predator seperti ular, biawak, dan burung besar sering kali mengincar telur-telur mereka yang berada di dalam sarang.

Di habitat aslinya burung cipoh hidup berkelompok baik saat mencari makanan ataupun saat musim kawin tiba. Biasanya tanda burung cipoh itu ada di hutan dapat didengar dari suara kicauannya yang mengalun-alun dengan bunyi “wheeee-tee” saling bersahutan satu sama lain dan terbang dengan warna bulunya kuning kehijau-hijauan. Makanannya di hutan adalah biji-bijian kecil, nektar bunga, serangga kecil, telur serangga, dan buah pisang. Sedangkan kalau burung cipoh ini dipelihara maka makannya tidak terlalu sulit yaitu kroto, buah pisang, dan jangkrik ukuran kecil.
Hasil gambar untuk info burung Cipo
Burung Cipoh
Adapun mengenai perbedaan burung cipoh jantan dan betina dapat dibedakan dengan mudah yang dilihat dari beberapa hal yaitu ciri fisiknya, kicauannya, dan karakternya. Untuk burung cipoh jantan ciri-cirinya adalah ukuran tubuhnya sekitar 10 cm, terdapat warna hitam di bagian ekornya, ada bercak garis hitam di bagian punggung dan sayapnya, bulunya tampak jauh lebih terang, sayapnya terdapat warna putih yang cukup tipis dan beratur serta bagian bawah tubuhnya berwarna kuning. Paruhnya berwarna hitam, panjang, dan tebal.

Dan pada kicauannya yaitu akan mengeluarkan kicauan yang cukup panjang dengan bunyi “cheee” dan di bagian akhirnya akan menekannya dengan kicauan “pow”. Sedangkan untuk ciri-ciri burung cipoh betina ialah saat musim kawin tiba umumnya bulunya tidak seterang burung cipo jantan, terdapat garis putih yang tidak beraturan di bagian sayapnya. Untuk paruhnya tidak sehitam paruh cipoh jantan dan juga tidak terlalu panjang. Sayapnya berwarna hijau dan juga ekornya yang berwarna hijau zaitun.

Penyebaran burung ini di Indonesia dapat dengan mudah dijumpai di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, dan beberapa pulau lainnya. Sedangkan di luar negeri populasi burung cipoh banyak dijumpai di negara Cina, Myanmar, Filipina, Malaysia, Thailand, India, dan Kamboja. Seperti di Indonesia karena sifat burung ini saat mabung akan rentan sekali sakit, malas berkicau, dan lebih memilih diam menjadikan harganya di pasaran tidak pernah tinggi walaupun harga burung ocehan lain jauh di atasnya. Tapi memang walaupun seperti itu saran yang dapat diberikan bagi para pecinta burung cipoh adalah harus penuh kesabaran dalam melatih dan menjinakkannya.

Dan musim kawin bagi burung cipoh jatuh pada bulan Maret sampai Juni dan biasanya cipoh jantanlah yang memulai mendatangi si betina dengan melakukan atraksi terbang sambil menegakkan bulu-bulunya dan berputar-putar lalu kembali ke sarangnya. Sarangnya berbentuk cawan kecil dan diletakkan pada ujung percabangan dahan pohon. Telurnya hanya sekitar 3-4 butir dengan yang mengerami jantan dan betina. Lama mengerami telur-telurnya hanya 14 hari dan setelah itu telurnya menetas.

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html