Gupi, ikan seribu, ikan cere, atau suwadakar (Poecilia
reticulata), adalah salah satu spesies ikan hias air tawar yang paling populer
di dunia. Karena mudahnya menyesuaikan diri dan beranak-pinak, di banyak tempat
di Indonesia ikan ini telah menjadi ikan liar yang memenuhi parit-parit dan selokan.
Dalam perdagangan ikan hias dikenal sebagai guppy atau juga millionfish, di
berbagai daerlokal seperti gepi (Btw.), bungkreung (Sd.), cethul atau cithul
(Jw.), klataw (Bjn.), dan lain-lain.
Pemerian
Ikan Guppy |
Gupi adalah ikan yang sangat mudah berkembang biak. Masa
kehamilan ikan ini berkisar antara 21–30 hari (rata-rata 28 hari) bergantung
pada suhu airnya. Suhu air yang paling cocok untuk berbiak adalah sekitar 27 °C
(72 °F).
Alih-alih bertelur, ikan gupi mengandung dan melahirkan
anaknya (livebearers). Setelah ikan betina dibuahi, daerah berwarna gelap di
sekitar anus yang dikenal sebagai ‘bercak kehamilan’ (gravid spot) akan meluas
dan bertambah gelap warnanya. Menjelang saat-saat kelahirannya, bintik-bintik
mata anak-anak ikan dapat terlihat dari kulit perut induknya yang tipis dan
menerawang. Seekor induk gupi dapat melahirkan burayak (anak ikan) antara 2–100
ekor pada setiap kelahiran, namun kebanyakan antara 5–30 ekor saja. Beberapa
jam setelah persalinan, induk gupi telah siap untuk dibuahi lagi.
Begitu keluar dari perut induknya, anak-anak gupi telah
mampu hidup sendiri. Berenang, mencari makanan, dan menghindari musuh-musuhnya.
Anak-anak gupi ini umumnya akan terus bergabung dengan kelompoknya, dan dengan
ikan-ikan lain yang lebih besar. Namun gupi yang telah dewasa tidak akan
segan-segan memangsa burayak yang berukuran jauh lebih kecil; sehingga apabila
dipelihara di akuarium, anak-anak ikan ini perlu dipisahkan dari ikan-ikan
dewasa. Burayak-burayak ini, apabila selamat, akan mencapai kedewasaan pada umur
satu atau dua bulan saja. Itulah sebabnya ikan ini dengan segera dapat
melipat-gandakan jumlah anggota kelompoknya, sehingga dinamai juga ikan seribu.
Sirip dubur pada ikan jantan mengalami perubahan menjadi
gonopodium, yang berfungsi untuk mengeluarkan sperma yang akan masuk pada tubuh
ikan betina. Gupi betina memiliki kemampuan untuk untuk menyimpan sperma,
sehingga dapat hamil berulang kali dengan hanya satu kali kawin.
Faktor kunci keberhasilan yang lainnya adalah kemampuannya
untuk menyesuaikan hidup dengan pelbagai kondisi perairan, dengan variasi
makanan yang beragam. Analisis terhadap isi perut gupi yang hidup di Danau
Buyan, Bali, menunjukkan bahwa ikan ini terutama memakan zooplankton yang
melimpah di sana. Sementara gupi yang hidup di Danau Bratan dan Batur
kebanyakan mengandalkan bahan-bahan organik yang berada di dasar danau.
Gupi bahkan dapat hidup pada perairan dengan salinitas
tinggi (air asin), hingga 150% salinitas normal air laut.
Penyebaran
Suwadakar adalah ikan asli Amerika Tengah dan Selatan,
menyebar di Kep. Barbados, Trinidad dan Tobago, Guyana, Antillen Belanda, Kep.
Virgin, Brazilia, dan Venezuela. Melalui jalur perdagangan dan lain-lain, ikan
ini telah dibawa ke berbagai tempat di semua benua di dunia kecuali Antartika,
dan kemudian meliar di perairan-perairan bebas.
Gupi dimasukkan ke Indonesia sebagai ikan akuarium pada
sekitar tahun 1920an, namun kemudian terlepas atau dilepaskan ke perairan
bebas. Agaknya ikan ini semula diharapkan dapat membasmi larva nyamuk di alam
untuk mengendalikan penyakit malaria, akan tetapi tidak berhasil. Ikan gupi di
akuarium dapat mencapai panjang 60 mm, namun di alam kebanyakan hanya tumbuh
hingga sekitar 35 mm saja; dan ukuran ini terlalu kecil untuk memangsa
jentik-jentik nyamuk.
Karena keperidiannya, gupi lekas membiak dan merambah aneka
perairan bebas. Pada tahun 1929 tercatat bahwa ikan ini dapat ditemukan di
hampir semua kolam dan parit di Jawa Barat. Sekarang ikan ini telah meluas ke
pelbagai tempat di Nusantara, dan mungkin telah menjadi ikan yang paling
melimpah di Jawa dan Bali.
Warna-warni enam varietas gupi
Ikan kecil ini semula ditemukan oleh Robert John Lechmere
Guppy di Trinidad pada 1866. Albert C. L. G. Gunther belakangan pada tahun itu
juga, menamai ikan ini dengan sebutan Girardinus guppii untuk menghormati sang
penemu. Namun ternyata ikan ini telah dideskripsi terlebih dulu dengan nama sah
Poecilia reticulata oleh Wilhelm Peters pada 1859, sehingga nama Girardinus
guppii hanya mendapatkan status sebagai sinonim (junior synonym). Meski
demikian, nama umum gupi (guppy) bagi ikan ini telah terlanjur tenar dan
digunakan di mana-mana.
Kerabat dekat
Ikan seribu berkerabat dekat dengan ikan moli (Poecilia
latipinna), ikan moli hitam (Poecilia sphenops), ikan ekor-pedang (Xiphophorus
helleri), serta ikan platis (Xiphophorus maculatus).
Gupi dapat berkawin silang dengan beberapa jenis moli
seperti P. latipinna dan P. velifera, yakni gupi jantan dengan moli betina.
Namun anak hasil persilangan ini selalu berkelamin jantan dan cenderung
mandul. Sementara persilangan dengan Poecilia wingei dapat menghasilkan anak
yang subur.
0 komentar:
Posting Komentar